Senin, 05 April 2010

Task Force 101 Garuda. Chapter 11

BAB 11 : Persiapan Pendaratan Pantai

Andra terbangun. Ia tertidur pulas sekali di pesawat. Ia hampir tidak bermimpi apa-apa, kecuali kertas bertulisan “hati-hati” yang diberikan steven padanya. Ia melihat ke sekelilingnya. Anak buahnya tertidur semua. Ia lalu segera beranjak ke kokpit untuk menanyakan posisi mereka.

Ia memasuki ruang kokpit

“Permisi Mayor, minta izin untuk bertanya.”
“ada kapten?”
“dimana kita berada pak?”
“kita sudah masuk wilayah udara Indonesia kok, 15 menit lagi kita mendarat di Halim”
“siap pak, terima kasih”

Andra langsung kembali ke belakang. Ia membangunkan anak buahnya satu-persatu. Saat semua sudah bangun, tepat sekali pada saat pesawat akan melakukan pendaratan.

“Fiuh, akhirnya pulang juga. Aku mau mandi dan tidur selama-lamanya”
“jangan harap Don, aku yakin kita pasti dapet misi lagi.”
“Ayo semua turun, pak subagyo sudah menunggu”

Mereka turun, udara malam sangat dingin. Kolonel Subagyo tidak berkata apa-apa, ia memberi isyarat agar semua masuk kedalam ruang rapat dahulu di dalam gedung. Semuanya saling menatap satu sama lain, mereka tahu bahwa mereka tak akan mendapat libur. Pasti misi baru lagi, pikir Andra.

Begitu semua sudah masuk, Kolonel Subagyo langsung berbicara

“seperti yang kalian ketahui, kita sedang dalam kondisi berperang, dan kita membutuhkan semua kekuatan yang kita punya.”

Ia langsung menceritakan detail operasi yang sudah dilakukan oleh TNI. Sampai jumlah rekan-rekan mereka yang gugur.

“Kita sudah masuk Tahap kedua, yang termasuk didalamnya adalah Pendaratan Pantai Oleh Marinir di Tawau dan Lahad Datu. Oleh karena itu, misi kali ini, hanya untuk Andra dan Tondi. Kalian akan kembali ke unit lama kalian di Yontaifib sementara untuk misi kali ini. Koptu Hari dan Kopda Abhi juga akan kembali sementara ke Unit lama kalian di Kopaska. Besok sore kalian segera lapor ke Armabar. Yang lainnya dipersilahkan untuk beristirahat sampai ada pemberitahuan lebih lanjut. Sekian”

*************************

Esok sore, Andra menyetir mobilnya ke Bhumi Marinr Cilandak. Ia akan di briefing disana. Ia sudah lama tidak bertemu kawan-kawan dari unit lamanya. Selain Tondi, ada 2 orang lagi, salah satunya menjadi menjadi memimpin 1 tim di Denjaka.

Sampai disana, ia melihat jam, masih terlalu cepat 1 jam. Ia masuk kedalam, lalu melihat Tondi sedang berbicara dengan seseorang

“ah, pak! Ini pak, masih inget Kopda Angga? Sekarang udah Sertu”
“inget lah, udah lama sekali ya semenjak misi terakhir kita dulu di Aceh.”
“hahaha, iya pak.”
“oh iya, satu lagi mana? Si Boni.”
“belum sampai pak kayaknya. Tadi saya gak liat motornya.”

Kolonel Subagyo Datang dengan pakian resmi Angkatan Laut. Kelihatannya ia sehabis mendatangi acara resmi. Dibelakangnya diikuti Sersan Dua Boni.

“ayo semua masuk aja kedalam. Kita langsung aja biar cepet”


Semua langsung masuk kedalam ruangan. Kolonel Subagyo langsung berbicara

“oke, langsung aja ya. Besok malam kalian akan dikirim ke salah satu pantai di Tawau untuk mengumpulkan data intelejen dan mempersiapkan pantai untuk pendaratan marinir lusanya. Kalian disana 2 hari sampai pendaratan terlaksana. Jam 12 malam besok, kalian naik helikopter menuju kesana. Nanti begitu sudah cukup dekat dengan pantai, kalian kesana naik perahu. Kemungkinan jumlah musuh yang kalian temui sangat banyak, jadi, sebisa mungkin hindari kontak senjata. Ada pertanyaan?”

Semua diam

“oke, selamat bertugas. Sampai jumpa lagi besok malam”


Esok malamnya, Tim marinir intai amfibi pimpinan Andra sudah berkumpul di Halim. Mereka akan menuju pangkalan udara Supadio dulu dengan menaiki pesawat CN-235. Dari sana nanti mereka akan naik helikopter CH-47 milik Penerbal untuk diturunkan ditengah laut.

Andra membereskan peralatannya dan langsung masuk ke pesawat. Yang lainnya juga segera masuk ke dalam pesawat.
Semua hanya berharap bahwa mereka bisa pulang dengan selamat kali ini

Tidak ada komentar: