Kamis, 01 April 2010

Task Force 101 Garuda. Chapter 9

BAB 9 : Afghanistan, BIN dan CIA

“APA? Kita berperang dengan malaysia?”
“iya, Abu saif itu hanya kedok malaysia untuk melancarkan serangan-serangan kepada Indonesia, mereka meminta bantuan al-qaeda untuk melancarkan operasi mereka”

Andra kesal, ia merasa harusnya berada di Indonesia, apalagi saat mereka berperang seperti ini. Ia tidak sabar untuk menginterogasi tawanan abu saif yang ia tangkap sebelumnya.

“ARRGH!!” Tondi berteriak.
“ada apa??”
“Sniper dibawah… WATCH OUT, RPG ON NINE!!”
“HOLD ON!!”

Pilot heli langsung melakukan manuver memutar yang membuat penumpang tergoyang, bahkan yudha hampir saja jatuh. Untung ia sempat berpegangan. Gunner di samping langsung menembakan M134 Minigun kearah milisi dibawah. Habis mereka rata oleh peluru minigun.

Andra langsung menoleh melihat keadaan Tondi. Ia segera terlegakan bahwa ternyata peluru hanya menyerempet lengan kanannya.

“Ton, kamu gak papa?”
“gak pak, tenang aja. Cuman keserempet dikit kok”

Setelah 15 menit perjalanan, akhirnya mereka sampai di salah satu base milik amerika serikat. Begitu sampai disana, Andra langsung menanyakan akan kepulangan mereka ke Steven

“kapan kami akan dipulangkan?”
“malam nanti kalian akan langsung berangkat naik C-130. Oke?”
“baiklah. Kuharap mereka tidak terlambat”
“kusarankan kalian beristirahat sekarang, makan,tidur,mandi kalau perlu. Nah, aku harus pergi sekarang. Tawanan ini akan kuamankan sementara, nanti kalian yang akan bawa pulang. Selamat tinggal”

Andra langsung mengajak timnya untuk masuk setelah menyakan dimana mereka tinggal untuk sementara. Andra berpikir bagaimana keadaan Indonesia saat ini. Sambil berpikir, akhirnya ia sampai di tenda yang disediakan untuk timnya.

“ayo semuanya beres-beres. Biar nanti langsung berangkat. Habis itu kita langsung makan”
“ya pak.”

Perbatasan Indonesia – Malaysia
2200 Hours Local Time
1500 Hours Zulu Time


Tembakan artileri malaysia berhenti, suasana sunyi sejenak. Menimbulkan perasaan tidak enak. Letkol Baharudin langsung berbicara

“Don, kavalari udah siap?”
“siap pak, tank-tanknya udh siap semua. FV 101 Scorpion sudah siap, AMX-30 dan T-90 sudah berada di garis depan.”
“oke, kasih izin mereka buat nembak apapun yang ada didepan mereka”
“siap pak”

Serka Dono mencoba menghubungi Komandan satuan Kavaleri yang berada di garis depan. Ia mencoba menghubungi Mayor Romi

“Kresna 1, Bagaimana keadaan di garis depan?”
“Disini Kresna 1, disini sunyi, tetapi sayup-sayup terdenger pergerakan tank musuh”
“Kresna 1, kalian diizinkan menembak apapun yang muncul di depan kalian”
“siap, Kresna 1 selesai”

Mayor Romi langsung menyebarkan perintah ke anak buahnya untuk menembak apapun yang muncul di depan mereka.

Makin lama bunyi yang ia dengar makin keras. Dan benar saja, didepannya Tank PT-91 meluncur, dibelaknya diikuti tank ringan FV 101 Scorpion. Salah satu tank PT-91 langsung menembak, mengenaik Tank AMX-30 yang langsung meledak.

“Brengsek!!!! Ayo! Kita habisi mereka semua!”

Langsung saja tank-tank TNI melaju, menembaki tank malaysia, ledakan terjadi dimana-mana. Beberapa tank PT-91 malaysia sudah meledak dan seluruh tank scorpion malaysia sudah hancur semua.

Dari kejauhan,terlihat tentara infantri AD malaysia berlari. Sangat banyak, dan beberapa menggotong senjata anti tank.

“mundur semua ayo mundur!”
“baik pak”

Tank-tank milik TNI langsung mundur dan mencari tempat yang lebih aman.

Dari kejauhan, 3 pesawat C-130 dan 1 pesawat Antonov An-22 terbang mendekati perbatasan, begitu 4 pesawat itu sampai dekat perbatasan, mereka langsung menerjunkan pasakan Divisi 1 Kostrad. Ya, PPRC sudah datang.

Lalu setelah itu, beberapa helikopter Mi-17 juga datang membawa pasukan raider.
Didalam, Kapten Roger memberitahu yang lain

“One Minute”

Lalu helikopter-helikopter tersebut mendarat di salah satu LZ. 1 kompi pasukan raider langsung bergerak menuju titik konsentrasi pasukan Malaysia berada.

“ayo semua bergerak, kita cegat mereka dari sebelah barat”

Kapten roger dan kompinya bergerak langsung dari barat menuju daerah pertempuran.
Sambil berjalan, tiba-tiba tak sengaja ia menginjak tubuh salah satu tentara malaysia, ia tahu ia sudah berada pada tempat yang benar.

Seteleh mendekat, ia melihat baku tembak dengen intensitas tinggi antara TNI dan Tentara Malaysia.
Kapten roger dan anak buahnya yang sedang mengawasi tiba-tiba diberondong dengan peluru dari senapan mesin

“Open Fire!”

Sontak langsung saja seluruh pasukan raider menembaki rombongan APC yang lewat dan sedang menembaki mereka.

Dalam baku tembak itu, tanpa sadar, diatas mereka 15 pesawat Tu-95 dan 10 Su-30 melintas dengan cepat. Siap membumi hanguskan wilayah malaysia

2 komentar:

abhi mengatakan...

kayaknya rada gimana gitu jal....
pertarungannya kurang seimbang, TNI ada banyak pesawar tapi malaysia kayaknya infantry sama tank doang

Jalu A. mengatakan...

tenang, blon... lo kira itu rombongan Tu-95 sama Sukhoi kagak ada rintangannya?