Rabu, 24 Maret 2010

Task Force 101 Garuda. Chapter 3

BAB 3 : Malaysia, Serawak.

“Nguuuuuuunggggg…..”
suara mesin pesawat begitu nyaring. Ya, pesawat C-130J yang membawa Andra dan anak buahnya sudah mengudara dan berada di di wilayah udara Malaysia. Tampaknya mereka lolos dari radar Malaysia.

“Two Minutes”

Andra pun menepuk Tondi yang duduk disebelahnya sambil memberitahu bahwa mereka akan terjun 2 menit lagi.

“One Minute”

Andra lalu menuju Pintu Hercules yang berada di belakang. Jump Master pun siap memberi aba-aba. Semua sudah berbaris rapih dalam balutan Flight Suit dan menggunakan Oxygen mask serta Helm.

Lampu pun berubah jadi Hijau. Satu persatu mereka melompat.

************************

Keadaan Hutan Borneo di malah hari sangat sunyi. Ditengah-tengah kesunyian itu, tanpa disadari, sudah ada beberapa lelaki yang malam itu sulit dikenali. Mereka bergerak secara sunyi dan diam, komunikasi dilakukan dengan radio. Ya, Task Force Garuda sudah berhasil terjun dengan selamat. Mereka lalu segera bergegas menuju Titik Pertemuan.
Setelah 2 jam berjalan kaki. Mereka sampai. Ternyata itu adalah tempat terbuka, di pinggirnya terdapat pondok kecil.

“Yudh, Kamu awasi pergerakan disana, Ram, kamu naik pohon itu, Yang lain, buat perimeter segera. Ton, kamu ikut aku”

Andra memberi perintah. Andra dan Tondi pun bergerak menuju Pondok. Disana ada seorang wanita menyandang AKS-74 yang menunggu.
Andra berujar “Mana Cendrawasih?”,”Kau sedang berdiri dihadapannya”
Mereka Terdiam. “Tak ada yang bilang kalau paket kita wanita” Tondi berujar. Padahal Tondi sebenarnya sedikit terpukau oleh wanita cantik di depannya.

“Berarti intel yang kau dapatkan salah. Kita harus bergerak sekarang. Aku mengira ada 1 batalion yang mengejarku dari pagi kemaren sore. Kita harus bergerak sekarang.”

Andra mengangguk, sambil memanggil Hari dengan Radio. “Har, kesini segera. Sambungkan aku dengan Markas”

“Garuda 1 to Command,”

“Pak, ini…” Hari menyerahkan Handset radionya.

“Lapor, Paket sudah diambil, dan siap untuk penjemputan.”
“Garuda, ada perubahan rencana, seperti tanpa kita ketahui, Abu Saif ternyata di sponsori oleh malaysia, dan yang mengejar kalian bukan militan, tetapi tentara Malayasia. AU akan memberikan bantuan Udara, Tapi kalian harus menuju LZ Delta”

“Tapi itu 5 jam perjalanan pak dari poin charlie!”
“AKU MENGERTI! Kalian harus mendekati perbatasan kalau ingin bantuan udara!”
“Baik, Dimengerti”
“Command Out”

Andra menggeleng-gelengkan kepala. Ia berpikir sejenak, lalu ia memencet PTT Headsetnya lalu berbicara “Semua kumpul disini, ada perubahan rencana”

Setelah semua berkumpul, Andra menjelaskan perintah dari markas. Dan setelah semuanya mengerti, mereka lalu segera bergerak menuju perbatasan, yang jaraknya 5 jam berjalan kaki.

“Namaku Kapten Andra” tiba-tiba Andra berujar di tengah jalan, padahal mereka tengah dikejar musuh, tapi masih sempat-sempatnya saja berkenalan.

“Aku Karin”
“Aku Tondi, Seorang Letnan Marinir, masih bujangan, berkelakuan baik, tidak minum, tidak merokok, siap nikah”
“aku Hari, masih bujang….”
“SUDAH-SUDAH! Dasar kalian ini tidak bisa liat perempuan sedikit saja!”
“heheheh… maklum bos, kita semua kan masih bujangan. Bos sih enak sudah punya tunangan. Seorang Pilot penerpang pesawat tempur lagi!”
“Ssst… sudah, ayo jalan lagi..”

Walaupun mereka adalah mesin pembunuh yang hebat, tapi tetap naluri lelaki mereka masih membara.

Tiba-tiba Abhi yang berada di posisi paling depan mengangkat tangan sambil menyuruh semua untuk merendahkan diri. Dia melihat sesuatu… atau seseorang lebih tepatnya.
Abhi mengambil Shotgun di punggungnya. Ia melihat rumput di depannya bergoyang. Ia siap menembak.

Dan benar saja, ia di depannya terlihat seseorang mengendong Steyr AUG A2 dan orang itu menyadari bahwa dirinya diincar. Ia mengangkat laras Senjatanya,

“DAAR”

Sayang sekali, ia kalah cepat dengan Abhi yang sudah duluan menembak shotgunnya.
Abhi memberikan tanda bahwa situasi sudah aman, ia menuju mayat di depannya.
Saat ia berdiri tiba-tiba..

“ZEP”

Abhi tertembak di bahu kanan.

Tidak ada komentar: