Sabtu, 27 Maret 2010

Task Force 101 Garuda. Chapter 6

BAB 6 : UNITED STATES NAVY SEALs


‘”NGUUUUUNGGGG”


Suara mesin pesawat C-130 Hercules berdengung kencang. Membuat sulit mendengar apapun kecuali suara mesin pesawat itu sendiri untung ada alat komunikasi sehingga para penumpang tidak perlu berteriak hanya untuk menanyakan jam atau sebagainya.

Andra dan pasukannya tahu bahwa misi kali ini hampir dapat dipastikan akan terjadi baku tembak yang sengit. Karena perintah mereka hanya 1, bawa pulang komandan Abu Saif untuk operasi di Asia tenggara, hidup atau mati. Orang itu tidak diketahui namanya, tidak diketahui posisinya, bahkan pergerakan sangat sulit di lacak. Tapi akhirnya BIN berhasil menemukannya.

“One Minute”

Co-Pilot berujar, jump master pun berdiri, di depan pintu yang sudah terbuka. Sambil membimbing pasukan untuk terjun.

“Ting” lampu berubah jadi Hijau, semua terjun satu persatu di ketinggian 40.000 kaki.

Malam yang gelap membuat bahkan tak satupun Taliban melihat bahwa ada lelaki-lelaki yang datang dari jauh sedang mendarat dengan suksesnya di tengah lapangan kosong di kaki gunung. Ya, mereka telah sampai di tanah Afghanistan. Misi baru saja dimulai.

“Eagle One to Garuda One”

Radio yang dibawa Brad berbunyi, dan langsung dijawab

“Eagle one, this is garuda one. We need your location”
“roger that, do you bring your Night Vision Goggle?”
“Yes”
“We’re gonna turn our IR device on, check out your north”

“Roger that. Standby”
“Pak, mereka di arah utara, mereka sudah menyalakan strobe infra merah.”
“oke tunggu”

Andra langsung memasang pvs/14 dan melihat cahaya infra merah memancar

“oke, kita datangi mereka. Semua, ayo bergerak!”
“Baik!”

Brad langsung menjawab radio lagi

“Eagle one, we’re heading to you. ETA 5 Minutes. Garuda one out!”

Tim langsung bergerak menuju utara, dan akhirnya mereka bertemu pasukan khusus angkatan laut amerika ini yang sering sekali terlihat di film-film hollywood.

Terlihat ada sekitar 8 orang anggota SEALs. Andra langsung berbicara dengan komandannya, Letnan Alex.

“What’s the situation?”

“Those Abu Saif guy is now on a meeting on a village near here. About 2 clicks to the east. I suggest we move now so we can be there at least at 0400 hours. And if we fast enough, we’ll be out at 0600 hours.”

“Roger that. I think that plan will work. All right, let’s move!”

Akhirnya mereka bergerak dengan berjalan kaki. 2 kilometer mungkin bagi orang biasa terasa jauh untuk berjalan kaki, bagi mereka? Itu baru pemanasan. Untung saja saat itu adalah malam hari, sehingga mereka tidak harus menghadapi cuaca panas.

*************

Tanpa terasa, mereka sampai juga di desa tersebut. Dan ternyata mereka sampai lebih cepat. Yaitu jam 03.30. mereka semua memasang posisi mengintai, desa itu berada di lereng gunung, yang artinya sedikit jalan masuk dan keluar.

“dude, come here. Here’s my plan. We must have positive ID on the target, so I already put my sniper on the top of that hill. If confirmed, you and your team will go inside, my team will do backup and we’re gonna plan some explosive, so that will give you extra time to escape”
“That’ll work.”

Akhirnya, tepat jam 04.00, Sniper memberi konfirmasi bahwa target berada di desa itu. Andra dan timnya lalu segera memasuki desa itu. Dalam diam dan sunyi, membelah gelap. Ia bisa melihat rumah yang berada di tengah menyala lampunya dan ada 4 penjaga, 2 di pintu dan 2 di atap. Ia berpendapat, disanalah para petinggi Abu Saif sedang berkumpul

Ia memerintahkan Rama dan Yudha untuk menghabisi penjaga di atap rumah dahulu. Penjaga pintu biar ia dan Tondi yang menghadapi.

“Zep.”,”Zep”

2 penjaga yang berada di atas atap tewas seketika. Andra dan Tondi pun mendekat ke rumah penjara tersebut, sambil mencabut pisau. Abhi dan Hari serta Brad sudah membidik dari jauh, kalau-kalau penjaga-penjaga tersebut sadar.

Dan Andra dan Tondi pun mulai mengangkat pisau mereka, masing-masing menengendap-endap dibelakang penjaga di depan pintu, mereka lalu mendekatinya

“Sreet..” hilang sudah 4 nyawa malam itu.

1 komentar:

abhi mengatakan...

masih agak terlalu to the point buat detil kecilnya

misal: waktu mau terjun, pilot bilang "one minute", mestinya ditambahin sedikit pandangan orang2 yang ada di pesawat tentang afghan waktu malem

(dah serasa didi petet)