Jumat, 26 Maret 2010

Task Force 101 Garuda. Chapter 5

BAB 5 : Pembantu Letnan Toni dan Sersan Kepala Brad

“DAR!”

Suara tembakan senapan berbunyi nyaring di pagi hari. Tepat di taman makan pahlawan, terlihat sebuah Peti Mati diangkat oleh prajurit Kopassus. Hari ini adalah hari pemakaman Sersan Kepala Toni. Lebih tepatnya Pembantu Letnan Dua Toni. Ia mendapatkan kenaikan pangkat Anumerta 2 tingkat dan mendapatkan berbagai penghargaan.

Terlihat di juga keluarga Toni. Istrinya yg sedang menangis, serta anak lelakinya yg berumur 10 tahun dengan tegar menatap ke arah peti mati. Ya, ia sudah memutuskan saat itu juga, bahwa ia kalau sudah besar akan meneruskan jejak ayahnya dan bergabung dengan militer. Komandan Upacara terlihat adalah Danjen Kopassus, Brigjen Yusran.
Lalu terlihat juga barisan Task Force 101 Garuda. Sedikit aneh memang karena barisannya berwarna warni. Ada yang menggunakan PDU AL dan baret marinir, ada PDU AD, PDU AU dan berbagai macam baret satuan khusus.

Setelah upacara selesai, Andra tiba-tiba didatangi Kolonel Subagyo yang pagi itu mukanya terlihat garang, tegang tapi tersirat kesedihan

“Dra, misi baru, kamu dan timmu bsok malam akan berangkat. Besok pagi sudah kumpul di markas ya. Oh ya, ada anak baru pengganti Toni”
“Baik pak”

Secepat itukah? Toni berpikir bahwa yang dihadapinya kemaren ternyata suatu kekuatan yang besar. Ia tak menyangka bahwa negara tetangga ternyata bekerjasama dengan kelompok teroris. Saat ini juga Tim-tim sandhi yudha kopassus sudah dikirim ke tempat Andra bertempur kemaren untuk mecari informasi dari masyarakat sekitar, dengan sandi Operasi Babi Hutan.

Ia memikirkan semalaman, akan dikirim kemanakah ia besok. Walaupun akhirnya ia tertidur juga.

********

Esok pagi-pagi sekali ia sudah sampai di markas. Semua juga sudah berkumpul di briefing room. Dan ia melihat 1 wajah asing, duduk dan diam saja. Sampai akhirnya Kolonel Subagyo masuk.

“Semua, misi kali ini akan berat dan sangat jauh dari rumah. Misi dengan tingkat kerahasiaan tinggi. Kalau misi gagal, negara tak akan mengakui kalian tapi kami akan memulangkan kalian lewat jalur belakang. Bila ada yang keberatan, silahkan keluar.”

Semua diam, mereka tahu bahwa perintah tak bisa ditolak

“Bagus, kalian akan dikirim langsung ke Afghanistan. Kalian akan terjun HALO di Provinsi Kunar, disana nanti, akan ada unit US SEALs yang akan menanti kalian, ini akan menjadi Join Ops. Misi kalian adalah menangkap Tokoh Abu Saif yang bertanggung jawab di wilayah Asia Tenggara, dia berada di sebuah desa di asadabad. Kalian bawa dia hidup atau mati. Setelah misi selesai, kalian kembali ke base milih amerika dulu. Baru setelah itu, C-130 akan menjemput kalian. Ada pertanyaan?”

Semua terdiam, bagi mereka sudah jelas semuanya.

“Bagus, Semoga beruntung, Tuhan menyertai kita semua. Dan satu lagi, ini adalah Sersan Kepala Brad, Ia adalah anggota baru di Task Force ini. Ia dari Sat-81 Kopassus”

Lalu setelah saling berkenalan, Andra berujar.

“baik semuanya, ambil gear kalian. Pakai seragam Standar DPM”

Semua menuju ruang ganti. Andra pun mulai mengenakan Jaket PCUnya, lalu mengenakan Duty Belt yang sudah dicantoli bermacam-macam Pouch kecil. Ia mulai menggunakan Soft Armor PACA dan MBSS dengan. Lalu memasukan berbagai macam peralatan yang dibutuhkan, Amunisi, Air minum, Tabung Suar, Pisau, Granat, set pakaian ganti, dan lain-lain. Ia menyalakan Radio dan berujar

“semua, set radio kalian di Channel 25”

Setelah itu menyambungkan Radio PRC148 nya dengan PTT yang tersambung ke Headset MSA Sordin. Dan mengenakan Helm Mich 2000 dengan NVG Mount dan aksesoris lainnya.

Dan tak lupa, ia mengenakan Lambang Task Force Garuda berupa Garuda yang membawa Pedang dan dibelakangnya ada Perisai dan Jangkar. Ia kenakan di lengan kiri, dan Bendera Indonesia di Lengan Kanan.

Ia mengambil Oxygen Masknya untuk dikenakan saat terjun. Ia juga sudah menyelotip semua peralatan yang berpotensi untuk jatuh saat terjun. Ia siap, ia tahu bahwa misi kali ini, misi ke 3 mereka di Afghanistan, akan menjadi misi paling berbahaya.

Ia siap…

2 komentar:

abhi mengatakan...

to the point amat jal
tau-tau langsung afghan

Jalu A. mengatakan...

tenang bhi, next chapter bener2 gw kembangin. bener2 lebih oke, lebih banyak dialog, lebih banyak intrik