Selasa, 23 Maret 2010

Task Force 101 Garuda. Chapter 2

BAB 2 : Abu Saif

Task Force Garuda yang Dipimpin Kapten Andra dan Lettu Tondi yang berasal dari Korps Marinir lalu Serka Toni dan Sertu Doni yang berasal dari Kopassus, Koptu Hari, Kopda Abhi yang berasal dari Kopaska, Praka Rama dan anggota baru yang bergabung 2 bulan yang lalu yaitu Prada Yudha yang berasal dari Den Bravo Kopaskhas, akan berhadapan dengan kelompok teroris Abu Saif. Sebuah kelompok teroris yang berpusat di timur-tengah dengan kekuatan menyebar di mesir,palestina,yaman dan libanon. Bahkan kekuatan mereka pun menyebar sampai filipina dan malaysia.

“1 menit”, pilot helikopter berujar. Mereka pun bersiap.

Akhirnya helikopter superpuma itu sampai tepat diatas gedung KBRI. Satu persatu pun mereka melakukan Fast Rope dengan cepat. Pasukan Hitam-hitam tersebut yang dipersenjatai dengan HK MP5A5 dan Pistol Sig Sauer P226, segera masuk dengan melewati kaca jendela lantai 2. Mereka melempar Granat Kejut dahulu lalu baru masuk. Dari dalam pun segera terdengar rentetan AK-47 yg khas lalu segera dibalas dengan suara MP5. Mendengar baku tembak itu, para kameraman dan fotografer pun langsung mengarahkan kameranya ke arah gedung, terutama pada jendela yang dijadikan jalan masuk pasukan anti teror indonesia tersebut. Setelah sekitar 10 menit, Pasukan tersebut keluar dengan membawa para Presiden beserta staffnya yang ditawan. Salah satu anggota pasukan berujar ke komandan tim penjinak bom dari satuan zeni tempur yang ikut “Ada bom di setiap lantai dan akan meledak 15 menit lagi.”

Tim penjinak bom pun segera masuk. Presiden dan staffnya setelah dipastikan tidak terluka, langsung dikawal oleh Sat-81 Gultor Kopassus menuju Bandara agar segera dapat kembali ke Indonesia, misi kali ini dinyatakan sukses dengan jumlah korban nihil. Dan teroris yang dinyatakan tewas adalah 10, atau semuanya. Atau lebih tepatnya, dianggap tewas.

Setelah kembali ke Indonesia. Anggota Task Force Garuda mendapat Cuti 1 bulan dari presiden, dan semuanya mendapat medali jasa. Presiden mengungkapkan bahwa Kelompok Abu Saif memang mengincar presiden Indonesia yang dianggap memerangi mereka. Dan presiden meyakinkan bahwa Abu Saif tidak akan bisa masuk Indonesia, atau bahkan melakukan perekrutan di Indonesia.

********************

Di sebuah penjara rahasia milik BIN. Kapten Andra menyaksikan suatu pemandangan yang agak memilukan. Didepannya, ada seorang yang berdarah,terikat di kursi dengan mata tertutup. Sesekali dia berteriak. Hal itu dikarekan orang didepanya yang ternyata seorang anggota BIN dengan code name : Abigail, sedang menyiramnya dengan air dengan kepala dibungkus kain. Orang itu sedang di interogasi. Dan ternyata orang itu adalah salah satu teroris yang menyandera Presiden tempo hari lalu.

Kolonel Subagyo yang mendapat kenaikan pangkat berujar, “Dra, kumpulin anak-anak. Aku mau ngasih kalian misi”,”misi apa pak?” ujuar Andra yang penasaran. “Aku mau kalian jemput informan kita di malaysia sana, dekat perbatasan. Menurut informasi yang aku dapet, dia diincar abu saif.”

Kapten Andra segera mengirim SMS ke seluruh anggotanya. Dan tepat pukul 22.00 malam semua sudah berkumpul.

“Saya akan menjelaskan singkat saja, salah satu informan yang bernama Cenderawasih berhasil disusupkan ke dalam Abu Saif Malaysia. Sayangnya penyamaran dia terbongkar dan saat ini dia diincar. Tugas kalian adalah menjemputnya di Poin Charlie. Kalian akan terjun HALO jam 0100 di DZ Alpha. Kalian akan jemput paket dan helikopter akan menjemput kalian di LZ Bravo.”

“ROE-nya pak?”,
”semua yang membawa senjata dianggap membahayakan dan kalian diizinkan menembak. kalian punya waktu 1 jam untuk bersiap.”

Semuanya pun segera bersiap, menyiapkan senjata masing-masing. Tondi Sebagai Grenadier dengan bersenjatakan SS-1 dengan pelontar granat. Toni yang merupakan SAW Gunner sekaligus Medic membawa Minimi Para dan Doni membawa M60. Hari yang merupakan Radioman menggunakan M4 serta membawa AN/PRC 77, dan Abhi Membawa SS-2 versi Pendek dengan Aimpoint. Lalu Rama dan Yudha yang merupakan Sniper, Masing-masing membawa M14 dan SR-25. Andra Sendiri Membawa M4 dengan berbagai aksesoris.

Tidak ada komentar: