Rabu, 24 Maret 2010

Task Force 101 Garuda. Chapter 4

BAB 4 : LZ DELTA

“Sniper, arah jam 2. Ton, ledakin saja dia”
“siap pak”

Tondi mengarahkan pelontar granatnya. Setelah sudutnya pas. Ia menekan pelatuknya

“PLUNG”
“BUM”

“Target sudah di eleminasi pak”
“Bagus, Don! Bagaimana keadaan Abhi?” Andra sedikit panik, ia tidak meyangka akan ada yang terluka pada misi yang seharusnya mudah ini.

“tidak masalah pak, lukanya tidak mengenai organ vital”
“Maaf pak, saya tidak melihat, saya tidak akan mengulangi kesalahan ini lagi pak” Abhi memperlihatkan penyesalannya yang terdalam, ia tidak meyangka akan tertembak

“tidak masalah, kita harus berge….. AWAS RPG!!!!”
“DUAAAAAR!!”

RPG Meleset. Rama yang melihat posisi musuh, langsung membidik kepalanya dengan M14-nya. Tapi ia tidak meyangka bahwa di depannya ada sangat banyak sekali musuh. Jelas sekali pasukan malaysia tersebut memutar arah sehingga dapat mendahului mereka.

“buat perimeter! Kita akan mundur ke kanan perlahan-lahan.”

ZEEEEP…

Toni tewas di tempat. Sebuah peluru kaliber 5.56 dari Steyr AUG melesat masuk tepat mengenai kepala Toni.

“BRENGSEK!!! Semuanya!! Mundur ke kanan!! Kita giring mereka ke lapangan terbuka yang di depan sana!! Har, kontak markas, bilang kepada mereka kita butuh bantuan udara, 1 orang tewas, 1 orang terluka!”

“Baik!” Hari segera mengkontak markas dan berhasil

“Garuda one to Command, request air support immediately, Position, 5 clicks to the north from LZ Charlie”

“roger that, Hold your position, we’re sending 2 Falcon. Good luck”

“Pak, 2 F-16 menuju kemari.”
“Bagus, Ton, kamu pake M60, Ram, bawa tubuh Toni”

Pertarungan sengit pun berlanjut, pasukan malaysia tiada ampun terus menghujani Andra dan anak buahnya dengan peluru. Karin pun terbukti memiliki kemampuan tempur yang baik. Ia menjatuhkan sedikitnya 10 orang dengan tembakan di kepala.

Tak lama kemudian, 2 buah F-16 muncul

“Garuda one, this is Irish 1, do you read me”
“Irish one, this is Garuda one
”What do you got down there Captain?”
“we got enemies between tree line and yellow smoke”
“Roger that, we’re coming in hot”

“Yudh!! Nyalakan asap!”

Yudha pun melempar granat asap ke depan. Pilot F-16 melihat asap itu dan ia mengunci target. 4 buah misil pun meluncur.

“SEMUA!!! MENUNDUK!!”
“DUAR!!!”

“Garuda one, be adviced, we’re sending helicopters to pick you up. Hold your position, ETA 10 minutes, Irish 1 out”

****************

Semuanya terdiam, mereka tidak meyangka bahwa Toni gugur. Dengan peluru 5.56 menembus tepat dikepala. Bahkan ada yang diam-diam menangis. Terutama Doni yang merupakan sahabat baik Toni dari saat pertama mereka pertama ikut pelatihan Kopassus. Saat itu Doni belum mengenal siapapun, dan Toni yang pertama kali menyapanya.

30 menit kemudian, Dari kejauhan, suara heli terdengar, terlihat sebuah Helikopter Huey dikawal 2 buah Mi-35 Hind-E milik Penerbad. Huey pun langsung mendarat. Mereka semua ramai-ramai mengangkat tubuh Toni dengan Tandu. 2 buah Hind berputar-putar di sekeliling, berjaga kalau ada musuh.

Setelah semua naik, huey pun mulai mengudara lagi. Mereka tertegun sambil melihat padang rumput dibawah yang sudah hancur berantakan karena Misil AGM-65 Maverick yang diluncurkan F-16. Lalu mereka tiba-tiba saling menatap satu sama lain, lalu menatap Tubuh Toni. Mereka semua tahu, Indonesia tidak akan diam melihat salah satu prajurit terbaiknya gugur di medan perang.

2 komentar:

abhi mengatakan...

ceritanya keren jal
tapi kayaknya 1 bab kurang panjang

Jalu A. mengatakan...

konsepnya sih emg 1 chapter panjangnya segini. emg gak dikonsep buat jadi cerita panjang nantinya